Warga di Filipina Berhasil Manfaatkan Abu Vulkanik Menjadi Batu Bata
WALAKNEWS.com Ι Jakarta Ι – Abu vulkanik merupakan material yang dikeluarkan saat terjadi erupsi gunung merapi. Setelah selesai terjadi bencana, material ini akan menjadi sampah yang cukup susah dibersihkan.
Namun pemerintah Kota Binan, Filipina, justru berhasil memanfaatkannya menjadi hal yang lebih berguna yakni batu bata.
Abu vulkanis yang mereka gunakan merupakan abu dari gunung berapi Taal, yang berlokasi di pulau Luzon. Dengan beberapa campuran material lainnya, warga binan berhasil mengubah abu vulkanik batu bata murah dan berkualitas baik.
Gunang Taal di provinsi Batangas tiba-tiba meletus pada 12 Januari tahun 2020 lalu, setelah tak mengeluarkan letusan dalam 43 tahun terakhir.
Letusan tersebut membuat abu vulkanis berhembus hingga kota-kota di sekitar bahkan mencapai Manila, yang berjarak 80 kilometer jauhnya.
Hal tersebut membuat penduduk dan pemerintah di beberapa daerah harus membersihkan berton-ton abu tebal. Salah satu daerah yang terkena dampak parah, Kota Binan di Provinsi Laguna.
Namun alih-alih membuat, pemerintah Binan malah memanfaatkannya sebagai bahan pembuat batu bata. Kota Binan bahkan telah menawarkan teknologi sederhana untuk penglohan batu bata ke kota-kota lain, yang juga mendapatkan masalah yang sama.
Tak lama setelah letusan gunung Taal terjadi, Walikota Binan, Arman Dimaguila mengimbau warga dan pemerintah daerah lainnya untuk mengumpulkan abu dan membawanya ke Material Recovery Facility (MRF) di Binan untuk diolah menjadi batu bata.
Kehadiran MRF di Kota Binan sejak tahun 2017 telah memberikan banyak inovasi termasuk pengelolaan sampah plastik menjadi batu bata ramah lingkungan.
Supervisor di MRF, Fernando Villanueva seperti dikutip dari SciDev.Net mengatakan, setelah beberapa percobaan, ditemukan bahwa abu vulkanik yang dicampur dengan plastik parut, pasir dan semen bisa menghasilkan batu bata berkualitas.
“Setelah uji kekuatan tekan, batu bata yang dibuat dengan abu vulkanik sebanyak 60 persen lebih kuat daripada batu bata lokal,” ujar Fernando.
Studi sebelumnya, terutama oleh di Massachusetts Institute of Technology, telah menunjukkan bahwa abu vulkanik dapat digunakan sebagai pengganti semen.
Bagaimana dengan negara kita Indonesia?.(adm-01)